BisMania Community adalah Komunitas Penggemar Bis Indonesia, yang anggotanya tersebar di berbagai kota di Indonesia dengan mayoritas di Pulau Jawa. Kami ini adalah masyarakat yang menjadikan bis tidak hanya sekedar alat transportasi tetapi juga aneka kreasi dan hobby. Segala hal yang berhubungan dengan bis kami akomodasi dalam komunitas ini mulai dari Bis Antar kota, Bis Kota, Bis Pariwisata, Minibus hingga teknologi dunia per-bis-an termasuk juga segala hal yang menyangkut dunia per-bis-an.

BisMania Community memiliki anggota yang beragam dari berbagai usia dan berbagai kalangan namun dalam satu kesatuan hati – Penggemar Bis Indonesia.

BisMania Community tidak hanya sebagai sarana pemersatu Penggemar bis di Indonesia tetapi juga berharap dapat berperan memberikan sumbangsih dan peduli untuk memajukan bangsa khususnya di prasarana transportasi sebagai penghubung antar daerah di Indonesia.

Selain itu BisMania Community berharap dapat menunjang berbagai aktivitas bisnis dunia otomotif Indonesia, menjadi nilai tambah yang bermafaat bagi pengusaha, konsumen, ataupun industri lain yang berhubungan dengan dunia transportasi bis. .

Visi
Yang awam jadi tahu, yang paham jadi lebih tahu dan yang pinter harus cari tahu yang baru tentang bis

Misi dari Bismania Community (BMC) itu sendiri adalah :
  • Menghimpun, menyatukan dan mengakomodasi para penggemar bus di seluruh Indonesia dalam satu lingkup komunitas melalui berbagai macam kegiatan yang berkaitan dengan dunia perbisan 
  • Menjalin kerjasama yang erat dan saling menguntungkan diantara sesama anggota BMC maupun dengan pihak diluar BMC seperti operator PO, Dinas Perhubungan, DLLAJ dan instansi-instansi terkait 
  • Saling berbagi ilmu dan pengalaman di bidang otomotif khususnya tentang dunia perbus-an diantara anggota BMC 
  • BMC merupakan wadah pemersatu bagi seluruh penggemar bus di Tanah Air yang ingin menyalurkan hobinya, berbagi ilmu dan pengalaman, serta mendapat manfaat atas keikutsertaannya dalam BMC 
  • Sebagai symbol dari konsumen bus dan menjadi mediator antara konsumen dengan operator PO, demi meningkatkan pelayanan sehingga dapat memberikan dan mengajak kepada masyarakat untuk menjadikan bus sebagai pilihan transportasi yang layak digunakan 
  • Menjalin kerjasama yang baik dengan komunitas lain diluar Bismania Community 
Berawal dari penuturan di sebuah blog, www.anjarpriandoyo.wordpress.com dimana penulis menceritakan tentang complain dalam perjalanannya menggunakan bus. Thread tersebut ternyata mengundang banyak pengunjung, menciptakan sebuah suasana diskusi mulai dari kualitas karoseri bus, pelayanan suatu perusahaan otobus bahkan sampai bedah mesin. Termasuk di dalamnya Gentur, memiliki gagasan bahwa ternyata yang memiliki kecintaan dan interest terhadap bus tidaklah sedikit, membuatnya berfikir kenapa tidak diorganisir saja rekan-rekan tersebut dalam satu wadah, dalam hal ini komunitas. Sehingga bisa memaksimalkan ide, gagasan atau hobi tersebut dalam tempat tersendiri, tidak selalu ‘nebeng’ dalam blog pribadi mengingat peminat obrolan tentang bus semakin banyak.

Disusul oleh rekan-rekan yang lain, diadakanlah beberapa kali kopi darat. Hingga akhirnya memutuskan untuk membuat suatu komunitas bis dengan mailing list bertitlebismania@yahoogroups.com sebagai sarana bertukar informasi, yang juga merupakan tanda resmi berdirinya Bismania Community, yaitu pada tanggal 3 April 2007. Bismania Community belum memiliki struktur organisasi yang jelas. Secara aklamasi, ditunjuklah Gentur sebagai Ketua pada waktu itu.

Dengan keberadaan member yang semakin bertambah banyak, bahkan tersebar di berbagai daerah hingga pada masanya Bismania Community mengadakan Jambore Nasional I (Pertama) pada 1 Juli 2007 bertempat di Pool PO. Nusantara Kudus.

Logo Bismania Community Lama

Timbulnya PT Bismania Indonesia menjadi awal kekacauan komunitas. Berjalan beberapa bulan, beberapa founder komunitas ini kemudian mendirikan satu badan usaha dengan nama PT Bismania Indonesia (PT BMI), bergerak di bidang event organizer (missal jika ada pameran), advertisement dan agency bus, dan juga Majalah Bus “Bus Magazine” serta mendirikan websitewww.bismania.com sebagai sarana penyebaran informasinya (profit oriented), sementara tujuan dibentuknya Bismania Community di awal adalah murni komunitas yang independen dan non profit oriented.

Pendirian badan usaha dengan bentuk PT (Perseroan Terbatas) dengan nama yang sama dengan komunitas yakni “Bismania” disertai tanpa adanya sosialisasi dan transparansi yang memadai kepada member komunitas inilah yang menjadi awal terjadi kekacauan di komunitas ini. Beberapa rekan di bismania memberi stempel sah pada PT BMI ini, sebagian lagi berpendapat bisnis pribadi sebaiknya dilakukan di luar koridor komunitas, penggunaan nama yang sama juga diperdebatkan karena bisa menimbulkan konflik of interest atau benturan kepentingan di masa mendatang yang akan menyulitkan kedua belah pihak.

Pro kontra mengenai masalah ini menimbulkan perpecahan di masa lalu, milist bismania yang seharusnya menjadi ajang informasi, menjadi ajang adu domba, fitnah, bertengkar yang luar biasa yang mengarah pada terjadinya konflik. Milist yang nyaman berubah menjadi tidak nyaman dan dibiarkan oleh sang moderator menjadi tidak terkendali, pada saat inilah ajakan untuk berpindah ke website sebagai sarana informasi bismania di mulai, tentunya dengan harapan menaikkan rating website tersebut agar semakin banyak dilirik.

Konflik yang terjadi semakin meruncing hingga akhirnya, timbulah perpecahan. Sesuatu yang harusnya tidak akan terjadi jika konflik yang ada dikelola secara baik, apresiasi sebagian pengurus PT yang sebagian masih muda yang masih mengedepankan emosional dan ego dalam penyelesaian konflik semakin membuat runyam. Kebodohan dalam menyikapi dan membaca peluang ditambah sentimental negatif kepada anggota komunitas yang kontra dengan keberadaan BMI ini akhirnya memuncak, pecahlah bismania, Bismania sebagai komunitas dalam bentuk Bismania Community (BMC) dengan mailing list bismania@yahoogroups.com dan PT Bismania Indonesia (BMI) dengan senjata website www.bismania.com

Sampai suatu saat terjadi konsolidasi antara Bismania Community dengan BMI, dengan notulen rapat yang menghasilkan kesepakatan bahwa founder-founder tersebut menyerahkan Bismania Community untuk dikelola dengan baik oleh rekan-rekan yang lain, sementara mereka akan tetap konsen dengan bendera PT. Bismania Indonesia dan Bus Magazine sebagai iconnya waktu itu, yang pada akhirnya membentuk komunitas penggemar bis baru disamping bismania community.

Bismania Community terpecah menjadi 3 kubu : 

www.bismania.org Bismania Community (BMC) – memakai logo bismania baru 
www.bismania.com Bismania Forum (Forbiscom) – memakai logo Bismania yang lama 
www.portalbus.info terdiri dari : JakBus (Jakarta Bus Society), Bandung Bisser Community (BBC), Malang Bus Lovers (MBL), Bali Bus Maniac (BBM), TMBC (Tasik Malaya Bisser Community), KBC (Kudus Buslovers Community) dan masih banyak lagi. 

Bismania Community dengan musyawarah dan mufakat, akhirnya resmi dibentuk suatu kepengurusan secara organisasi berikut strukturnya pada tanggal 8 Maret 2008 dengan mengusung AD dan ART sebagai dasar-dasar aturan pergerakannya. Member hingga saat ini sudah mencapai lebih dari 1.000 orang yang tersebar di seluruh penjuru nusantara bahkan sampai ke luar negeri ter-wakili dalam bentuk korwil (koordinator wilayah) yaitu Jabodetabek, Jateng I, DIY, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Bali, Papua bahkan ada di Singapore. Semuanya terdiri dari anggota aktif maupun pasif yang berdasarkan kategori pekerjaan/status beragam mulai dari pelajar sampai pengusaha sekalipun. Selain mailing list bismania@yahoogroups.com sebagai sarana komunikasinya, Bismania Community juga mempunyai website resmi di www.bismania.org(bukan www.bismania.com ).

Logo Bismania Community Baru

1 comment:

  1. Pertama di Dunia, Buku yang ditulis di Bus Kota dengan menggunakan Smartphone.

     

    Judul Buku          : DIARYBERRY; Kisah Inspirasi Sehari-hari.

    Penulis                 : Abdul Latief 

    Dapatkan di toko buku Gramedia, Rp.40.000,-

     

    Setiap hari saya tempuh jarah 140 km pergi-pulang dari rumah di Tangerang Barat menuju kantor di Sunter, Jakarta Utara. Empat hingga enak jam sehari dihabiskan di bus kota, menyusuri lika-liku jalanan dan kemacetan Ibu Kota. Bergelut berdesakan dengan penumpang, bau keringat menyengat, bising teriak pengasong, riuh nyanyian pengamen, berdiri dengan susah berpijak, atau tertidur ditemani para pencopet yang mencari sela.

    Sungguh hidup adalah pertaruhan waktu, amat sayang dilewatkan tanpa produktivitas dan kreativitas. Seringkali saya menikmati perjalanan dengan membaca, mengerjakan tugas kantor, bahkan menulis kisah di bus kota dengan smartphone saya yang setia. Sempat menulis 10 artikel, eh Ponsel pintar saya kecopetan.. tapi asa tak boleh terhenti, hingga lahirlah “DIARY BERRY; Kisah Inspirasi sehari-hari”. Buku hasil menulis di bus kota dengan smartphone ini rasanya yang pertama di dunia...

    Buku yang lahir dari pengalaman penuh inspirasi kehidupan ini memuat puluhan cerita inspirasi yang terbagi dalam berbagai tema menarik, mulai dari tema sosial, politik, seni, spiritualitas, dan professional. Dirangkai dengan bahasa yang mengalir, buku ini layak dipilih sebagai saluran semangat dan motivasi bagi siapapun yang membaca.

     

    “Untuk menjadi Kreatif, kita harus terbiasa untuk tidak terbiasa” – Yoris Sebastian.

     

    “Ada orang yang punya 'mata' tapi tak melihat. Beberapa  punya 'telinga' tapi tak mendengar. Banyak yang punya 'hati' tapi tak mampu merasakan. Semua orang punya 'tangan' tapi tak banyak yang mau menulis. Latif, adalah salah satu pengecualiaannya. Di tengah hiruk pikuk bunyi klakson, pengap udara di Kopaja, kemacetan di Jakarta, ia menemukan oase inspirasi dari lingkungan sekitar yang tidak mendukung itu. Inspirasi mendalam dari kisah hidup sederhana membuat tulisannya menusuk kalbu. Menyentuh pintu hati, membuka kuncinya lalu masuk memberi salam 'bersyukurlah kita masih bisa menikmati keindahan hari”  --Paulus Bambang: Penulis buku BUILT TO BLESS, LEAD TO BLESS LEADER, BALANCING YOUR LIFE.

     

    " Mengarungi kehidupan di dunia ini, agar tetap bahagia ( nyaman - tentram - damai ) memerlukan pola pikir " berkesenian " yang positif ( hidup adalah permainan dan sendau gurau ). Abdul Latief, berbagi ilmu berkesenian ini dengan ringan dan nyata melalui buku ini ".  -- Pongki  Pamungkas – Dirut PT Serasi Autoraya  &  Ketua Yayasan Amaliah Astra, penulis buku “The Answer is Love”.

     

    “Rekan Abdul Latief telah membuktikan bahwa menulis tidaklah harus dilakukan dalam suasana khusus dan dengan perangkat khusus pula. Di tengah hiruk pikuk dan bau peluh para penumpang bus kota, benaknya bisa merangkai cerita. Di atas keypad kecil Blakberry pun, jari-jari tangannya sanggup merajut kata. Lebih dari semua itu,  dalam segala keadaan, ia rela untuk berbagi kisah tentang lika-liku kehidupan. Berbagi kisah toh tak kalah derajatnya dibandingkan dengan sedekah harta. Percayalah, banyak hikmah dan berkah yang bisa didapatkan dari buku yang sekarang ada di tangan anda!” -- Ekuslie Goestiandi; Head of Astra Management Development Institute, Penulis Buku Trilogi Pembelajaran: Ikan Kok Disuruh Terbang; Do What I Say, But...; Professional atau Budak?.

     

    “Belum pernah ada di dunia, orang menulis di bus kota dengan memakai BB, apalagi di Jakarta. Tapi justru waktu tempuh yang lama, macet, bau keringat membuat Latief Kreatif. Tulisannya penuh perenungan. Saya pernah membaca bukunya ‘Melihat Tanpa Mata’. Luar biasa. -- Gol A Gong, Penulis, Pendiri Rumah Dunia)

     

    ReplyDelete